Erfa News.CO.ID, JAKARTA -- Zinedine Zidane adalah salah satu legenda sepak bola Prancis. Ia telah membawa timnas Prancis meraih gelar Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000, serta memenangkan Ballon d’Or pada tahun yang sama. Namun, putranya Luca Zidane justru memilih untuk membela negara lain, yaitu Aljazair, negara asal kakeknya.
Kedekatan emosional menjadi alasan utama Luca dalam memutuskan bergabung dengan timnas Aljazair. Meskipun ia pernah bermain untuk Prancis di level junior, kiper berusia 27 tahun ini memilih mengikuti jejak keluarganya dan kini menjadi bagian penting dari skuad Aljazair di Piala Afrika 2025.
"Ketika saya memikirkan Aljazair, yang pertama kali terlintas dalam pikiran saya adalah kakek saya. Budaya Aljazair sangat kental dalam keluarga kami sejak kecil," ujar Luca Zidane kepada BeIN Sports France pada Kamis (25/12/2025).
Dukungan dari keluarga, khususnya sang kakek Smail Zidane, menjadi faktor penting dalam keputusan Luca. "Dia selalu mendukung saya. Dia berkata, 'Hati-hati, ini pilihanmu. Saya bisa memberi saran, tetapi keputusan akhir ada di tanganmu'," tambahnya.
Luca mengaku bahwa ia telah berbicara dengan Smail Zidane sebelum memutuskan membela timnas Aljazair. Menurutnya, kakeknya sangat bahagia dengan keputusan tersebut.
"Setiap kali saya menerima panggilan dari timnas, dia selalu menelepon dan mengatakan bahwa saya membuat keputusan yang tepat dan dia bangga kepada saya," ujar Luca.
Keputusan Luca untuk berganti kewarganegaraan terbilang mengejutkan, mengingat ia baru saja melakukannya pada usia 27 tahun. Namun, setelah federasi dan pelatih Aljazair menghubunginya, keinginannya sudah bulat untuk membela negara tersebut dan keluarganya pun menyambut positif keputusan itu.
Setelah resmi menjadi warga negara Aljazair, Luca langsung dipercaya menjadi kiper utama. Sang ayah bahkan menyaksikan langsung aksinya saat Aljazair mengalahkan Sudan 3-0 dalam laga perdana Grup E Piala Afrika 2025 asuhan Vladimir Petkovic pada Rabu (24/12/2025).
Meski tidak banyak mendapat tekanan, Luca sempat melakukan satu penyelamatan krusial saat skor masih 1-0 dari peluang berbahaya Yaser Awad.
"Sebuah kebanggaan yang luar biasa untuk menjalani debut di Piala Afrika, dengan kemenangan di hadapan para pendukung kami. Penuh keyakinan untuk langkah selanjutnya," tulis Luca di akun Instagram-nya.
Zinedine Zidane dikenal sebagai salah satu pemain terbaik sepanjang masa, yang membawa Prancis juara Piala Dunia 1998 dan Euro 2000, serta Ballon d’Or pada 1998. Ia juga menjuarai Liga Champions bersama Real Madrid pada 2002, meski karier internasionalnya diwarnai kartu merah kontroversial pada final Piala Dunia 2006.
Sejak awal karier, Luca berusaha menjauh dari bayang-bayang sang ayah dengan memilih posisi penjaga gawang, berbeda dari Zinedine Zidane yang merupakan gelandang. Luca Zidane, yang kini bermain untuk Granada di Spanyol setelah meniti karier di Real Madrid, selama ini selalu menggunakan nama "Luca" di seragam klubnya. Namun, bersama timnas Aljazair, dia memilih mengenakan nama "Zidane".
"Bagi saya, bisa menghormati kakek saya dengan bergabung bersama tim nasional sangatlah penting. Seragam berikutnya dengan nama di punggung itu akan saya dedikasikan untuknya," ujarnya.
Hasil Pertandingan Piala Afrika 2025
Ahad, 21 Desember
Rabat
Maroko 2-0 Komoro
Senin, 22 Desember
Casablanca
Mali 1-1 Zambia
Marrakesh
Afrika Selatan 2-1 Angola
Agadir
Mesir 2-1 Zimbabwe
Selasa, 23 Desember
Rabat
Republik Demokratik Kongo 1-0 Benin
Tangier
Senegal 3-0 Botswana
Fez
Nigeria 2-1 Tanzania
Rabat
Tunisia 3-1 Uganda
Rabu, 24 Desember
Casablanca
Burkina Faso 2-1 Guinea Khatulistiwa
Rabat
Aljazair 3-0 Sudan
Marrakesh
Pantai Gading 1-0 Mozambik
Agadir
Kamerun 1-0 Gabon
Jadwal Pertandingan
Jumat, 26 Desember
Marrakesh
Angola vs Zimbabwe (19.30 WIB)
Agadir
Mesir vs Afrika Selatan (22.00 WIB)
Sabtu, 27 Desember
Casablanca
Zambia vs Komoro (00.30 WIB)
Rabat
Maroko vs Mali (03.00 WIB)
Klasemen sementara Piala Afrika 2025
Grup A
Tim | P | M | S | K | GM | GK | Poin
Maroko 1 1 0 0 2 0 3
Mali 1 0 1 0 1 1 1
Zambia 1 0 1 0 1 1 1
Komoro 1 0 0 1 0 2 0
Grup B
Tim | P | M | S | K | GM | GK | Poin
Afrika Selatan 1 1 0 0 2 1 3
Mesir 1 1 0 0 2 1 3
Angola 1 0 0 1 1 2 0
Zimbabwe 1 0 0 1 1 2 0
Grup C
Tim | P | M | S | K | GM | GK | Poin
Tunisia 1 1 0 0 3 1 3
Nigeria 1 1 0 0 2 1 3
Tanzania 1 0 0 1 1 2 0
Uganda 1 0 0 1 1 3 0
Grup D
Tim | P | M | S | K | GM | GK | Poin
Senegal 1 1 0 0 3 0 3
Republik Demokratik Kongo 1 1 0 0 1 0 3
Benin 1 0 0 1 0 1 0
Botswana 1 0 0 1 0 3 0
Grup E
Tim | P | M | S | K | GM | GK | Poin
Aljazair 1 1 0 0 3 0 3
Burkina Faso 1 1 0 0 2 1 3
Guinea Khatulistiwa 1 0 0 1 1 2 0
Sudan 1 0 0 1 0 3 0
Grup F
Tim | P | M | S | K | GM | GK | Poin
Kamerun 1 1 0 0 1 0 3
Pantai Gading 1 1 0 0 1 0 3
Gabon 1 0 0 1 0 1 0
Mozambik 1 0 0 1 0 1 0
0 Response to "Mengapa Putra Zidane Pilih Aljazair Daripada Prancis"
Post a Comment